Minggu, 24 April 2016

Selasa, 12 April 2016

Selain Pajak, Ini Alasan Facebook dan Google Perlu Diatur di Indonesia



Pemerintah menegaskan kewajiban bentuk usaha tetap bagi penyedia layanan aplikasi atau konten melalui internet mampu memberikan dampak positif pada pengguna. Dampak yang diharapkan berupa layanan konsumen dan perlindungan data privasi.

Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Taufik Hasan kepada Kompas, Jumat (8/4), di Jakarta, menyampaikan, Surat Edaran (SE) Nomor 3 Tahun 2016 tentang Penyediaan Layanan Aplikasi dan atau Konten Melalui Internet (over-the-top/OTT) mewajibkan kehadiran di wilayah lokal melalui bentuk usaha tetap (BUT). Penekanan harus dilihat sebagai bagian memberikan akses layanan perlindungan konsumen. read more ...
Posted on by Sigma Smager | No comments

Mengapa Kita Masih "Kalah" dari Malaysia?




Jumlah karya ilmiah di Indonesia memang masih jauh tertinggal. Pada Januari 2015 saja, satu universitas di Negeri Jiran bisa menelurkan 19.878 artikel ilmiah terindeks Scopus, lima kali lipat lebih banyak dibanding satu perguruan tinggi di Indonesia.
Wajar saja, bidang sains memang masih kekurangan asupan Sumber Daya Manusia (SDM). Lembaga Penelitian Indonesia (LIPI) mendapati hanya ada 90 peneliti per satu juta penduduk Indonesia pada Agustus 2015. Angka itu masih jauh di bawah India, Brasil, Rusia, Tiongkok, dan Korea Selatan.
Namun, data statistik di atas tak perlu kemudian menjadi beban bagi para calon ilmuwan. Mengasah kualitas diri tetap jadi misi utama. Dalam kesempatan berbincang bersama peneliti dan ahli fisika dari Karlshure Institute of Technology, Jerman, Doktor Martin Spinrath, Kompas.com sempat menggali topik ini lebih jauh.
Tiga kunci utama
Martin menjelaskan setidaknya ada tiga kunci sukses agar bisa menjadi seorang ilmuwan berkualitas internasional. Tiga hal ini adalah talenta atau kemampuan diri, motivasi, serta lingkungan kerja yang mendukung.
"Seorang ilmuwan perlu mendapat pendidikan yang baik, juga sifat keras kepala, dalam arti punya keinginan kuat untuk tekun dan bekerja keras," kata Martin usai mengisi kuliah singkat bertajuk "The Phisics Nobelprize 2015: Why Neutrions Matter" di hadapan puluhan mahasiswa Binus ASO School of Engineering (BASE) di Kampus BASE, Serpong, Sabtu (9/4/2016).
Mental seorang ilmuwan, menurut Martin, tidak dapat dibeli dengan uang, melainkan lahir dari dalam diri. Karena itu, selagi mengecap bangku kuliah, mahasiswa—sebagai cikal bakal ilmuwan—harus terbiasa melihat satu hal dalam sudut pandang lebih luas.
"Tidak hanya di lingkungan kampus, mereka harus terbuka untuk tahu bidang apa saja yang sebenarnya butuh kontribusi mereka," tutur Martin.
Ilmu fisika "tulen" yang dipaparkan Martin di hadapan mahasiswa engineering sekilas tampak tak berkaitan langsung dengan bidang studi mereka. Namun sebenarnya, menurut Martin, wawasan tersebut bisa memperluas sudut pandang mahasiswa bidang apapun, termasuk engineering.
"Sebenarnya (dalam cakupan luas) banyak hal berkaitan dengan engineering. Di bidang saya (fisika), misalnya, saat kami mau membuat eksperimen baru, biasanya kita butuh mengembangkan teknologi baru pula," kata Martin.
Di situlah para insyiur mengambil peran. Martin mengatakan butuh kerja sama para engineer untuk mengembangkan teknologi tersebut.
"Siapa tahu, mungkin salah satunya nanti mahasiswa ini (BASE) tertarik dan mampu berkontribusi," tambahnya.
Acara semacam ini memang mulai jadi agenda BASE. "Kami ingin membuka pikiran mahasiswa kami bahwa banyak hal lain di luar (bidang) engineering dan bagamana mereka mampu mengaitkannya (dengan bidang engineering)," ucap salah satu staf pengajar BASE, Byan Wahyu.
"(Dengan begitu) mereka bisa melihat opsi apa saja yang bisa mereka lakukan. (Rencananya) nanti pun kita ingin mendatangkan ahli-ahli di bidang lainnya," tambah Byan.
Sumber : Kompas.com

Posted on by Sigma Smager | No comments

Menteri Anies Klaim Ujian Berbasis Komputer Sukses

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengklaim Program Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Indonesia berlangsung sukses.
Anies mengakui, ada beberapa daerah yang mengalami kendala saat melaksanakan UNBK. Penyebabnya, yakni krisis listrik serta jaringan internet yang mengalami 'down'.
"Tapi kejadiannya kalau dihitung persentase itu kecil sekali. 0,003 persen. Ya, alhamdullilah berjalan lancar," ujar Anies di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (7/4/2016).
Apalagi, kendala-kendala itu sudah dicarikan solusinya. Bagi sekolah yang mengalami krisis listrik, maka menunggu ujian susulan.
Adapun sekolah yang mengalami 'server down' sudah bisa langsung diperbaiki.
"Jadi tidak ada satu pelajar pun dirugikan dari UNBK ini," ujar Anies.
Anies memberikan gambaran, peserta UNBK tahun 2016 ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Tahun 2015, hanya 107.000 pelajar yang mengikuti UNBK. Tahun 2016 ini meningkat drastis menjadi 921.000 pelajar.
Anies pun berkomitmen jumlah pelajar yang ikut UNBK akan meningkat pada tahun-tahun berikutnya disertai dengan persiapan infrastruktur.

Sumber : Kompas.com
Posted on by Sigma Smager | No comments

Senin, 28 Maret 2016

Mars SMA Negeri 1 Geger



MARS SMA GEGER

SMA Negeri Satu Geger Madiun
Mengemban misi pendidikan
Mengembangkan IPTEK dan IMTAQ
Mencerdaskan anak bangsa

Ayunkan langkah kaki
Bangkitkan tekad berjuangmu
Tunukkan kebesaran hatimu
Tatap kedepan gapai kemenangan

Bersandar pada-Mu ya Tuhan
Takkan pupus takkan kuragu
Merajut masa depan songsong esok
Meraih cita cita mulya

Terpatri di setiap jiwaku
Belajar dalam genggamanku
Terbisik disetiap relung hati
Mengabdi pada ibu pertiwi

Arti LAMBANG SMAN 1 GEGER










1.       BENTUK SEGI LIMA
Memberikan gambaran bahwa segala aktifitas berdasarkan 5 sila dalam Pancasila.
2.       WARNA DASAR
Biru muda sebelah kiri dan biru tua sebelah kanan memberikan gambaran bahwa wawasan warga SMA 1 GEGER seluas cakrawala alam.
3.       Tulisan SMA 1 GEGER Kab. Madiun
Merupakan nama lembaga.
4.       OBOR WARNA MERAH
Menggambarkan semangat kerja yang berkobar sepanjang masa.
5.       DUA SAYAP WARNA KUNING
Menggambarkan dinamika lembaga yang tak pernah berhenti.
6.       UJUNG PENA DAN BUKU
Menggambarkan bahwa SMA 1 GEGER merupakan lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan.